Pendiri WikiLeaks Ditahan

Pemerintah Swedia mengeluarkan perintah penahanan baru bagi pendiri situs WikiLeaks Julian Assange. Kejahatan yang dituduhkan masih tentang pemerkosaan terhadap wanita di Swedia Agustus lalu. Apakah surat ini bisa menjerat Assange?

"Kami harus memperbaiki surat perintahnya. Ini kesalahan prosedur, kami setuju. Jaksa penuntut Marianne Ny harus menulis yang baru," kata polisi nasional Swedia Tommy Kangasvieri kepada AFP, Sabtu (4/12/2010).

"Permintaan kami adalah hukuman maksimal terhadap kejahatan yang dilakukan Assange seperti yang sudah tertulis, yaitu pemerkosaan," sambungnya.

Swedia juga sudah mengirimkan surat pada kepolisian Inggris agar bisa diizinkan untuk menginterogasi Assange. Mereka berusaha dengan cara apa pun agar bisa menangkap pria asal Australia itu. Meski usaha sebelumnya selalu gagal.

Namun, hingga saat ini belum ada upaya dari kepolisian Inggris untuk mengontaknya saat ini.

"Polisi telah berjanji bahwa mereka akan mengontak kita jika mau kontak dengan Julian. Saat ini belum ada," tegas pengacara Assange, Mark Stephens.

Perintah penangkapan ini dianggap sebagai kelanjutan dari ancaman yang ditujukan pada Assange. Intensitas ancaman memang terus meningkat setelah dia menerbitkan 250.000 kabel diplomatik di situsnya.

"Kami sudah mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi jika harus berhadapan dengan kekuatan super," jawab Assange saat ditanya dalam dialog online di The Guardian.

"Jika ada sesuatu dengan kami, bagian kunci dari kabel diplomatik itu akan dirilis secara otomatis," tambahnya.

Sebelumnya, Assange sudah terancam dibunuh terkait aktivitas situsnya yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia AS. Karena itu Assange akan terus bersembunyi demi keselamatan dirinya.

0 comments: