Ruhut Sitompul vs Masyarakat Yogyakarta

Ruhut Sitompul vs Masyarakat Yogyakarta . Untuk kesekian kalinya pernyataan Ruhut Sitompul menimbulkan kontroversi. Kali  ini pernyataan Ruhut Sitompul terkait aspirasi masyarakat Yogyakarta mengenai Keistimewaan Yogyakarta memicu kemarahan. Bahkan masyarakat Yogyakarta menantang Ruhut Sitompul untuk datang dan berbicara langsung dihadapan masyarakat Yogya.

Pernyataan Ruhut Sitompul terkait aksi massa di Yogyakarta mirip PKI, hal itu telah menimbulkan kemarahan besar di masyarakat Yogya.

Sebelumnya diberitakan, juru bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul melihat aksi masyarakat Yogyakarta yang pro penetapan, sama sekali tidak mencerminkan masyarakat Yogya. Ruhut bahkan menyamakan aksi tersebut seperti aksi massa PKI pada tahun 1965.
"Iya kalau lihat demo kemarin aku ingat waktu tari genjer-genjer waktu di Halim tahun 1965. Seperti orang tari genjer-genjer tahun 1965," ujar Ruhut, Selasa (14/12/2010)

Menurutnya aksi massa Yogyakarta kemarin, tidak mencerminkan perilaku orang Yogyakarta yang selama ini dikenalnya. "Yang saya tahu mereka orang yang sopan dan pemaaf, tapi kemarin terlihat berbeda," katanya. Selain itu anggota fraksi Partai Demokrat di DPR ini mengatakan seharusnya Sultan Hamengku Buwono X sadar telah dimanfaatkan oleh parpol tertentu.
"Jelas dia itu telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang tidak siap kalah di Pemilu. Siapa lagi kalau bukan Golkar dan PDI Perjuangan," tegas Ruhut.

Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi sinis demonstrasi ribuan masyarakat Jogjakarta kemarin yang menuntut agar Sri Sultan HB X ditetapkan sebagai gubernur.

Soal jumlah massa yang begitu banyak, Ruhut tidak memperdulikan. Karena dia yakin, masih banyak massa Jogja yang tidak ikut demonstrasi.

"Aku tanya kau, berapa kira-kira yang demo kemarin. Taruklah 10 ribu. Penduduk Jogja yang ikut Pemilu lalu 5 juta. Berarti masih banyak yang tidak ikut dan itu pendukung Pak SBY dan Partai Demokrat," ucap Ruhut bangga

Juru Bicara partai Demokrat Ruhut Sitompul bangga saat mengetahui dirinya punya pandangan yang hampir sama dengan Gurubesar Ilmu Politik Ichlasul Amal dalam melihat unjuk rasa ribuan masyarakat Jogja Selasa lalu.

Melihat aksi di Jogja, keduanya sama-sama teringat dengan aksi massa Partai Komunis Indonesia pada tahun 1965 meski dalam konteks yang berbeda.

Sesaat ditanyakan hal tersebut, Ruhut balik mempertanyakan Ichlasul Amal mengajar di kampus mana. Saat diberi tahu dari Univeristas Gajah Mada, Ruhut semakin bangga. "Oh ya, UGM pula lagi. Sama pemikiran kami berdua, meski memang beda-beda tipis," ucap dia.

Kasus ini bagi Ruhut merupakan momentum yang kedua dimana pemikirannya hampir sama dengan orang besar lainnya. Dia mengingatkan, pada saat dia memuji kinerja Sri Mulyani pada saat menjabat Menteri Keuangan.

"Setelah saya puji, lihat nggak, Sri Mulyani langsung diangkat menjadi orang nomor dua di Bank Dunia. Ini menunjukkan pemikiran Ruhut sama dengan pemikiran orang-orang Amerika itu. Jadi rujukan Ruhut ini," katanya dengan bangga.

0 comments: