Rute Busway. Badan Layanan Umum Transjakarta mengakali masalah headway dengan memperpendek jalur tempuh tiap armada busway. Senin (3/1), busway koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) telah empat hari beroperasi. Masalah headway telah teratasi. Selang waktu kedatangan antar bus hanya berkisar 10-15 menit sesuai yang dijanjikan.
Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta membagi operasional armada Transjakarta koridor IX dalam tiga bagian, yaitu Pinangranti-Pusat Grosir Cililitan (PGC)-Pinangranti dengan mengharuskan penumpang tujuan Grogol-Pulit turun di halte Badan Kepegawaian Nasional.
Selain di Grogol, pemendekan jalur busway juga dilakukan di shelter PGC Cililitan. Akibatnya, untuk perjalanan dari Pluit ke Pinang Ranti, penumpang harus dua kali berganti bus, yakni di shelter Grogol dan PGC Cililitan.
Ahmad mengakui bahwa pemendekan jalur ini disebabkan oleh belum beroperasinya seluruh armada bus yang seharusnya melayani koridor 9. "Hari ini yang beroperasi ada 32 armada, dari sekitar 60 bus yang seharusnya beroperasi," ujarnya. Belum optimalnya pengoperasian bus, menurutnya disebabkan oleh belum tuntasnya persiapan. "Tapi sudah masuk tahap akhir, tinggal ditempel-tempel tulisan saja," katanya. Ia menambahkan, "Selain itu, kami juga masih melakukan evaluasi."
Koridor 9 yang menghubungkan Pluit-Pinang Ranti dengan jalur sepanjang 28,8 kilometer merupakan koridor dengan jarak tempuh terpanjang dari 10 koridor busway yang ada saat ini. "Kemarin sempat dicoba terusan, tapi headwaynya jadi sangat lama, jadi hari ini kami coba diperpendek," tutur Ahmad.
Di shelter Grogol II, penumpang busway koridor 9, baik yang menuju Pluit maupun Pinang Ranti bercampur dengan penumpang busway koridor 8 yang hendak menuju Lebak Bulus. Papan petunjuk arah untuk koridor 9 masih terbatas, petugas pun tampak kewalahan meladeni pertanyaan penumpang yang kebingungan.
Perubahan tempat menunggu armada busway Tranjakarta di halte transit Grogol Jakarta barat sempat membingungkan sejumlah calon penumpang, sejak pagi pada hari kerja yang pertama setelah libur Natal dan Tahun Baru 2011.
Banyak calon penumpang busway koridor IX yang kebingungan dengan sistem putar tersebut, termasuk saat di halte transit yang minim papan petunjuk arah. Kalaupun ada, hanya ditulis dengan spidol di atas kertas bekas kardus temapat air mineral di ikat di tiang saja.
Semrawut dan kisruh, gambaran yang tampak di shelter transit Cawang UKI. Penumpang kebingungan karena harus transit dan berganti armada, sementara tidak ada papan penujuk tujuan yang jelas, dan informasi petugas yang tepat.
Penumpang yang berjubel-jubel di dalam bus Transjakarta 035 dengan nomor polisi B 7294 melayani koridor IX rute putar PGC-Grogol-PGC, sempat gaduh karena saat akan meninggalkan halte transit Grogol, 2 unit pintu sisi kanannya tiba-tiba terbuka dan sulit ditutup lagi.
Kekesalan para penumpang itu dapat dimaklumi karena mereka sudah terlalu lama berdiri bedesak-desakan dalan ruang halte yang panas hingga sekitar 30 menit, menunggu datangnya bus Transjakarta 035, yang sudah dilewati hingga 5 unit bus rute putar Grotol-Pluti-Grogol.
Total waktu tempuh dari Pluit ke Pinang Ranti hari ini 2 jam 35 menit. Padahal saat peresmian busway koridor 9 dan 10, 31 Desember 2010 lalu, dalam siaran pers yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan DKI Jakarta, Ir. Sugiyanta, tertulis bahwa waktu tempuh busway koridor 9 saat jam biasa adalah 1 jam 15 menit, atau dua jam pada jam sibuk.
0 comments:
Post a Comment